Dear Allah..
Tak putus-putusnya aku berdoa, berharap, walo saya akui ikhtiar suka up and down. At the end aku masih belom mendapati positif, aku masih khusnudzon, walau sering aku menangis, tapi diri ini sendirilah yang lagi-lagi menyemangati, yang selalu menyuruh untuk cheer up, if its not today then must be tomorrow. 7tahun penantian mungkin waktu yang sangat lama bagi sebagian orang, terutama yang tidak mengalami hal yang sama. Tapi bagi sebagian lagi, itu belum seberapa. Seberapa lama penantian, seberapa total ikhtiar dan doa, mungkin aku belum ada apa apanya bagi sebagian pejuang tangguh lainnya.
Oh, seberapa banyak air mata, seberapa banyak tawa, semangat dll untuk bangkit dari keterpurukan. Sebagian menyemangati, tak sedikit yang nyiyir, dan mengasihani. Ah.. Tapi sudahlah, mungkin ini ujian kesabaranku dan suami.
Sering terpikir untuk laparoskopi drilling, tapi koq ya mahal. Hihihii.. Jujur. Seberapa manjur, hanya Allah yang tau dan maha berkehendak. Fyi yang belum mengikuti cerita saya di awal blog, saya pco, dengan bb normal, dan siklus haid rutin setiap bulan, tapi sel telur saya tak kunjung mau matang. Sel telur oh sel telur.. Gemes aku sama kamu.
Saat ini saya sedang ikhtiar dengan flaxseed / biji rami. Stop konsultasi dokter, karena konsumsi profertil katanya sudah sampai batas maks, alternatif lain yang disodorkan dokter ya laparoskopi drilling. Sebelum menguras tabungan, saya coba dulu si biji rami yang konon kabarnya juga bisa ampuh melawana pco. Mohon doanya teman2. Stay cheer up and chin up untuk semua yang tengah berjuang untuk menjadi seorang ibu.
Honestly, im in saddest feeling now.. (Pohon mana pohon, pengen peluuk..)