Minggu, 02 Juli 2017

Bismillah, flaxseed

Dear Allah..

Tak putus-putusnya aku berdoa, berharap, walo saya akui ikhtiar suka up and down. At the end aku masih belom mendapati positif, aku masih khusnudzon, walau sering aku menangis, tapi diri ini sendirilah yang lagi-lagi menyemangati, yang selalu menyuruh untuk cheer up, if its not today then must be tomorrow. 7tahun penantian mungkin waktu yang sangat lama bagi sebagian orang, terutama yang tidak mengalami hal yang sama. Tapi bagi sebagian lagi, itu belum seberapa. Seberapa lama penantian, seberapa total ikhtiar dan doa, mungkin aku belum ada apa apanya bagi sebagian pejuang tangguh lainnya.

Oh, seberapa banyak air mata, seberapa banyak tawa, semangat dll untuk bangkit dari keterpurukan. Sebagian menyemangati, tak sedikit yang nyiyir, dan mengasihani. Ah.. Tapi sudahlah, mungkin ini ujian kesabaranku dan suami.

Sering terpikir untuk laparoskopi drilling, tapi koq ya mahal. Hihihii.. Jujur. Seberapa manjur, hanya Allah yang tau dan maha berkehendak. Fyi yang belum mengikuti cerita saya di awal blog, saya pco, dengan bb normal, dan siklus haid rutin setiap bulan, tapi sel telur saya tak kunjung mau matang. Sel telur oh sel telur.. Gemes aku sama kamu.

Saat ini saya sedang ikhtiar dengan flaxseed / biji rami. Stop konsultasi dokter, karena konsumsi profertil katanya sudah sampai batas maks, alternatif lain yang disodorkan dokter ya laparoskopi drilling. Sebelum menguras tabungan, saya coba dulu si biji rami yang konon kabarnya juga bisa ampuh melawana pco. Mohon doanya teman2. Stay cheer up and chin up untuk semua yang tengah berjuang untuk menjadi seorang ibu.

Honestly, im in saddest feeling now.. (Pohon mana pohon, pengen peluuk..)

Senin, 27 Juli 2015

The magical of Biji Rambutan

Good morning..

Its been a while, nggak nengokin blog. By the way, Selamat Hari Raya Idul Fitri Minal Aidin Wal Faidzin dear All. Semoga libur lebaran menyenangkan, ngumpul, dan makan jadi agenda selama beberapa hari,  Speaking about hidangan lebaran, apa kabar diet para pejuang PCO? hehehehe.. saya hancur nih, bahkan sebelum Ramadan, kacau semuanya. I`ve temporarily given up with my diet things, even with the exercise. Puasa been the perfect reason for not doing it. Huuuh...

Baru beberapa menit yang lalu, saya menemukan web yang menarik perhatian saya, bahkan saya diam-diam streaming dikantor soal rahasia obat diabetes, bukan hanya sebagai pengontrol kadar gula, tapi penyembuh katanya. Selama ini PCO bermasalah dengan hormon insulin dan beresiko untuk terkena diabetes type II walau tidak semuanya. Lebih dari 30 menit saya streaming diabetes protocol, by Dr. Kenneth Pullman. And.. there`s a price to pay at the end, hehehe... tiring, dan akhirnya saya close without any conclusion.

Covernya sih ada buah Rambutan, it says 'One fruit that Destroys Diabetes' Wah.. itu kesukaan saya, dan saya pikir simple, makan buah rambutan, horeeee... Setelah saya gave up dengan video Dr. Kenneth Pullman, saya mencoba gugling 'Rambutan dan Diabetes' dan taraa... ternyata banyak penelitian yang dilakukan sama orang Indonesia sendiri tentang hubungan dua benda ini. Adalah biji buah rambutan yang diam-diam merupakan senjata ampuh untuk diabetes


Berdasarkan penelitian oleh ahli gizi, Pram Pramono. hehehe... see nggak perlu orang bule untuk menyingkap manfaat biji buah rambutan ini, orang Indonesia pun banyak yang expert. Lanjut tentang hasil penelitian bahwa ekstrak Methanol pada biji rambutan mengandung senyawa Falvonoid dan Fenolik. Ekstrak methanol mengandung 6 komponen senyawa yang terdiri dari 5 fenolik (flavonoid) dan 1 fenolik bukan flavonoid. Lanjut menurut pak Pram Pramono ini, methanol memiliki aktivitas hipoglikemik yang berpontensi membantu menyembuhkan diabetes.

Cara pengolahannya ada beberapa versi, biji rambutan yang telah dipisahkan dengan buahnya dipotong kecil-kecil kemudian dijemur 2-3 hari hingga warna menjadi coklat kehitaman, kemudian ditumbuk lalu dijadikan minuman.

Nah versi ke-2 tidak perlu menunggu dijemur 2-3 hari untuk mendapatkan warna coklat kehitaman, bisa disangrai kemudian ditumbuk lalu dijadikan minuman. Semoga keduanya mempunyai manfaat yang sama.

Nah, Alhamdulillah akhirnya dari web lokal dan penelitian dari orang Indonesia, saya pun dapat kesimpulannya, Its a magical of Rambutan seed hehehe.. worth to try. Kalo pas musim rambutan gitu, mari rajin-rajin mengsangrai buah ini, no matter what it tastes, its really worth to try.

Semangat berjuang para PCO`ers. We`ll win over this disease. InshaAllah ;)

Salam hangat, cheers..


Selasa, 09 September 2014

The Hormone Test

Just got back from my routine, and start blogging again..

Akhirnya datang juga dimana saya harus melakukan cek hormon, yakni saat mens hari ke-3. Berikut penjelasan tentang apa, bagaimana, dan kapan dilakukan cek hormon

Fungsi pemeriksaan hormonal adalah agar dokter dapat mendiagnosa kemungkinan gangguan hormonal yang menyebabkan infertilitas untuk kemudian dilakukan penanganan. Untuk wanita, pemeriksaan ini untuk mengetahui kadar FSH (Follicle Stimulating Hormone), LH (Luteinizing Hormone), PRL (Prolactin), E2 (Estradiol), dan *P4 (Progesterone).

Bila hasil pemeriksaan FSH tinggi pada awal siklus haid (diatas 15mlU/ml), berindikasi bahwa jumlah sel telur sudah hampir tidak ada. Demikian juga LH, apabila tinggi pada awal siklus haid (diatas 12 mlU/ml) akan menghambat proses ovulasi. Selain itu hormon prolaktin tnggi atau kurang, juga mengganggu proses pembentukan telur. Pemeriksaan FSH sangat penting untuk mengukur berapa besar pemberian obat pemicu sel telur dan menentukan keberhasilan program. 

Pemeriksaan FSH, LH, E2 dan PRL umunya dilakukan pada hari kedua sampai hari kelima terhitung dari hari mens pertama. Apabila pasien melewati hari tersebut, maka pasien diminta untuk pemeriksaan hormonal pada siklus haid bulan berikutnya. Untuk pemeriksaan P4 biasanya dilakukan pada hari ke-21 menstruasi. 

*Saya tidak melakukan tes hormon P4 (progesterone), melainkan Testosterone.

Berikut beberapa pemeriksaan hormonal yang biasa dilakukan:
  • FSH
  • LH
  • Prolactin
  • Estradiol
  • Progesteron
  • Anti Mullerian hormon
Untuk no 5 dan 6, saya skip, soalnya tidak tertulis direkomendasi dokter. Tes progesteron diganti dengan tes testosteron. Mungkin ada yang bertanya, hormon testosteron kan punya laki? ngintip ke kamar sebelah yuk, u/ infonya, soalnya panjang, here we go..http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2013/01/13/polycystic-ovary-syndrome-pcos-polycystic-ovary-syndrome-pcos-524923.html

Pemeriksaan ini seperti juga pemeriksaan darah biasa, yakni mengambil darah pasien sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan. Hanya disini sampel darah yang diambil diperlukan untuk mengetahui kondisi hormonal tubuh yang berpengaruh pada proses kehamilan.
Jadi, tanggal 04 September 2014 saya melakukan tes hormon, di lab Budi Sehat Solo ditemani sama suami, walau nggak sampai selesai, soalnya prosesnya nggak bisa langsung. Saya masuk ruangan jam 7 pagi mulai disuntik di tangan kiri (diambil sample darahnya). Setelah itu, saya disuruh keluar ruangan dan selanjutnya akan dipanggil lagi u/ diambil sample darahnya yang ke-2 dan yang ke-3, jadi tiap satu suntikan diistirahatkan dulu 20 menit, terus disuntik lagi untuk yg selanjutnya.

Suntikan ke-2

Info biaya Cek Hormon (di Budi Sehat Solo) yang meliputi: LH, FSH, Estradiol, Prolactin dan Testosteron: Rp 1.487.000

Dan suntikan yang terakhir sekitar jam 8 pagi. Not much pain, rasanya seperti disuntik biasa. Jiah.. dan saya pun masih sangat sanggup untuk naik motor dengan bekas tiga suntikan ditangan, meluncur ke kantor. hehehe..

Hasilnya cepet banget, jam 4 sore sudah disuruh ngambil. Dengan semangat 45` pulang dari kantor, saya balik ke lab untuk mengambil hasil tes hormon saya. Tapi, ternyata belum semuanya kluar, petugas lab nya bilang untuk hasil hormon FSH menyusul, hiks.. padahal malamnya udah janjian dengan dokter Sophin u/ konsultasi hasil lab. Ya udah deh, saya hanya bisa menunggu sampai hasil FSH keluar. Dan, Alhamduillah Jumat malam ditelpon dari lab, katanya hasil tes hormonnya sudah keluar semua. Sabtu pagi jam 7 saya ke lab untuk mengambil hasilnya*feeling grateful and happy

Hasil test hormon

Segera setelah mendapat hasil lab, langsung meluncur ke RS. PKU jam 8 pagi, dimana pak dokter juga berpraktek. Masih belum buzzy alias padat merayap, thanks to mbakyu Ratih, yang suggest suruh dateng pagi, alhasil dapaet antriannya nggak lama. Dokter bilang hormon LH dan FSH dibawah normal, and he said, its better rather than upper normal atau diatas normal. Kalau diatas normal, harus di drilling, ampuuun... waktu pertama ketemu dengan dokternya dan divonis Pco, beliau menjelaskan proses penyebuhannya, dikasih obat bisa, atau drilling, tapi saya nggak ngeh dengernya dealing.. sampai saya bertanya Laparoskopi itu apa dok? dokternya jawab, 'Ya drilling itu mbak, di bur!' grobyak.. gila pe di bur segala, dalam hati lumayan panik, soalnya ngliat gambar nyata terpampang didepan mata saya dan suami. Jadi untuk ukuran hormon diatas / melebihi normal menurut dokter, kemungkinan bisa sembuh melalui terapi obat kecil, di drilling itu obat langsung disuntikkan langsung ke sel telur.

Menunggu giliran...

Alhamdulillah, saya merasa sangat bersyukur dengan hasil hormon saya. Semoga tetap konsisten ikhtiar; minum obat, olahraga, dan mengatur pola makan. Bismillah..

Deeply, saya sangat menikmati program hamil saya kali ini, walau... agak berat dikantong, tapi demi debay, I won`t give up on you! dan sangat-sangat mendapat hikmah yang luar biasa, yakni saya jadi tahu dan selalu ingin tahu tentang reproduksi, terjadinya pembuahan, faktor-faktor dan elemen yang berperan terjadinya kematangan sel telur, dan pembuahan, that all are connected! Subhanallah... Bahwa Allah sangat-sangat detail dalam merancang sistem ditubuh ini. Oya, mungkin ada yang belum faham soal hubungan hormon dengan kematangan sel telur. Pemahaman singkat saya begini, jadi kalo ada gangguan hormon, tubuh itu nggak sukses mengirim signal ke otak untuk melepaskan hormon-hormon yang andil untuk membuat sel telur itu matang. Na, dengan terapi obat, atau tindakan drilling itu tadi, diharapkan otak bisa melakukan tugas sebagaimana mestinya, releasing hormone.

Setelah konsultasi singkat dengan dr. Sophine, saya diresepkan obat Profertil dan vitamin Zegavit




Biaya pendaftaran dan konsultasi dr. Sophin: Rp 83.000
USG : Rp 45.000
Harga Profertil (RS. PKU): Rp 180.130
Harga Zegavit (RS. PKU) : Rp 31.630

Jadwal untuk konsultasi dan mengecek perkembangan sel telur yakni satu minggu dari konsultasi terakhir, which is this Saturday! deg-deg an, apa sel telur saya udah matang atau belom. hihihii... jujur sama deg-degan nya dengan bikin kue seharian, ngorbanin energy, money and efforts giliran masuk ke oven, dipantengiiiin... terus, takut kalo nggak ngembang sempurna dan hasil nggak moist. Selain terapi obat diatas, saya juga masih rajin olah raga. Karena belakangan suka bangun telat, akhirnya kesiangan untuk jogging. Sekarang saya malah lagi hoby berzumba dance ria. Seruuu... walo cuma lewat nyutup. Masih dengan jus femmie, ketela rambat ungu, dan telur ayam kampung.

That`s all folks, habis konsultasi checking progress of my eggs, will report you all soon.

Thank you... *time to bed 

Selasa, 02 September 2014

HSG, Tes Sperma, hingga PCO

Introduction

Saya menikah akhir Juni 2010 tepatnya tanggal 28. Sebelum menikah, saya sempat terbersit kalau ingin menunda untuk mempunyai anak dulu (ceritanya udah over confident nih, kalo semuanya akan berjalan according to the plan), maklum saya dan suami dulu belum puas pacaran. Pacaran cuma satu tahun, dan itu hanya bertemu 5x (LDR) suami bekerja di Bekasi, saya di Solo, dan akhirnya kami memutuskan untuk menikah. Selang satu tahun, oke saya anggap rencana penundaan kehamilan berhasil, saya dan suami memutuskan untuk konsultasi program hamil ke DSOG. By the way, selama satu tahun pernikahan, saya dan suami tidak menggunakan alat kontrasepsi apapun untuk menunda, happened naturally. 

Dokter pertama yang saya kunjungi adalah dokter Ivan sanusi S.pOG. Oya, saya berdomisili di Solo, Jawa tengah. Untuk program hamil, biasanya dokter akan bertanya, "Sudah berapa tahun menikah?" karena baru satu tahun, dokter pun berkomentar, "Santai... masih 1 tahun" Jadi saya baca-baca nih, untuk mengetahui pasangan fertil / infertil itu setelah usia perkawainan 1 tahun, ada juga yg bilang 1,5 tahun aktif berhubungan tanpa kontrasepsi, jika belum terjadi kehamilan, maka pasangan disarankan untuk melakukan tes. 

Dua kali visit dokter Ivan, dikasih obat penyubur, tapi karena lama, jadi lupa obatnya (both me and husband). Ada satu obat penyubur sinshei namanya Pak Fung Pills, jumlahnya 4, kemasan kotak dari enamel. Saya bilang pill buto, soalnya besar-besar, trus dilapisi semacam lapisan lilin. Cara konsumsinya lapisan lilin itu dihilangkan dulu, kemudian pil yang warnanya coklat dilarutkan dengan air hangat, trus diminum deh.




(Kemasan Pack fung pills, sekarang tempatnya malah dijadikan tempat koin)

Dua kali visit ke dokter Ivan, di kunjungan terakhir kami direkomendasi u/ cek HSG dan suami cek sperma, tapi kami malah break. Kami masih berfikir kalau kami baik-baik saja, dan saya memilih untuk menunggu terjadinya kehamilan secara alami.

Tes HSG dan Tes Sperma

Selang hampir dua tahun, tak kunjung hadir juga tanda-tanda kehamilan, akhirnya saya mencoba konsultasi ke dokter rekomendasi teman saya, yakni dr. Eryana S.pOG (k) keifer adalah u/ dokter yang ahli dalam infertility. Konsultasi-konsultasi, then ujung-ujungnya disarankan untuk cek HSG sama Cek Sperma juga.

Berikut penjelasan ttg HSG yang saya kutip dari salah satu sumber.

Apa itu HSG?
Histersalpingografi? Pemeriksaan Histerosalpingongrafi (HSG), dikennal juga dengan pemeriksaan uterosalpingografi, adalaha pemeriksaan sinar X dengan memakai cairan kontras yang dimasukkan ke rongga rahim dan saluran terur (tuba fallopi)

Apa Tujuannya?
Untuk mengetahui kondisi saluran telur sekaligus apakah ada sumbatan dan letaknya pasa saluran telur yang bisa menyebabkan infertilitas. Pemeriksaan HSG juga bisa mengevaluasi bentuk, ukuran dan struktur rongga rahim (mioma uteri  jenis submukosum), polip rahim, perlengketan (adesi) dinding rahim, atau kelainan bawaan rongga rahim seperti adanya sekat pada rahim (septum). Pemeriksaan ini juga bisa mengetahui penyebab keguguran berulang.

Kapan Dilakukan?
Sesudah haid tapi sebelum ovulasi, yaitu antara hari ke-9 sampai ke-14 siklus haid, untuk memastikan anda tidak hamil ketika pemeriksaan ini dilakukan. Pemeriksaan HSG tidak boleh dilakukan ketika menstruasi, karena pembuluh darah sedang dalam keadaan terbuka sehingga dikhawatirkan menyebabkan penyumbatan di pembuluh darah. HSg juga sebaiknya tidak dilakukan bila anda mengalami infeksi di saluran reproduksi atau daerah pannggul (pelvis) yang kronis, penyakit menulaar seksual, serta bila anda baru menjalani operasi rahim atau saluran telur.

Bagaimana cara pemeriksaannya?
Pemeriksaan ini dilakukan di bagian radiologi seperti saat anda melakukan foto rontgen. Setelah mengganti baju dengan baju pemeriksaan dan melepaskan perhiasan, anda diminta berbaring dengan kedua paha terbuka (posisi litotomi), seperti pemeriksaan pap smear. Dokter radiologi akan memasukkan spekulum ke vagina sehingga mulut rahim terlihat, lalu kateter dimasukkan ke rongga rahim melalui mulut rahim. Cairan kontras disuntikkan ke dalam rahim melalui kateter dan spekulum dikeluarkan. Beberapa foto rontgen akan diambil ketika cairan memenuhi rahim, masuk ke dalam saluran telur hingga - bila tidak ada sumbatan tumpah ke dalam rongga perut.
Biasanya prosedur ini berlangsung selama 30 menit. Setelah selesai, kateter dilepas dan anda diminta untuk tetap berbaring selama beberapa menit, lalu dipersilahkan bangun dan mengganti pakaian. Anda bisa makan dan minum seperti sebelum dan sesudah pemeriksaan, serta diminta buang air kecil untuk mengosongkan kandung kemih.

Sakitkah?
Anda akan merasa tidak nyaman ketika kateter dipasang dan caran kontras disuntikkan. Bahkan merasa kram perut seperti ketika menstruasi bila ada sumbatan di saluran telur. Anda juga bisa merasakan sakit kepala ringan dan sakit di perut bagian bawah karena iritasi di selaput perut (Peritoneum). Namun rasa sakit tersebut tidak akan berlangsung lama. Lagipula, anda akan diberi obat penahan sakit (anti nyeri) saat pemeriksaan dilakukan (untuk yang satu ini saya tidak, hiks..). Mungkin anda juga akan diberi antibiotik untuk mengurangi resiko infeksi akibat pemeriksaan ini (saya juga skipped untuk yang satu ini)

Kapan hasil pemeriksaan bisa diperoleh?
Hasilnya bisa diperoleh hari itu juga. Dokter radiologi akan memberikan analisis dari pemeriksaan tersebut, lalu dokter kandungan yang menangani anda akan menjelaskan langkah terapi apa yang perlu anda laukakn bila ternyata ditemukan masalah yang mengganggu kesuburan anda.

Apakah ada efek sampingnya?
Pemeriksaan ini cukup aman dan jarang menimbulkan komplikasi. Memang ada resiko alergi, tapi kecil karena sebelum pemeriksaan, anda akan menjalani skin test terlebih dahulu untuk mengetahui apakah anda ada alergi cairan kontras yang digunakan atau tidak. Bila anda tidak alergi pada cairan kontras tersebut, justru dapat menghambat pertumbuhan kuman dan meningkatkan imunitas terhadap kuman karena mengandung zat yang bersifat antiseptik. Sinar X yang digunakan juga dalam dosis yang dikontrol untuk meminimalkan paparan radiasi yang anda terima. Anda tidak perlu khawatir bila muncul flek selama beberapa hari setelah pemeriksaan HSG, hal itu normal terjadi.

Benarkah pasien bisa hamil setelah pemeriksaan?
Beberapa penelitian membuktikan, pemeriksaan HSG bisa meningkatkan fertilitas pada wanita yang pernah menjalaninya, terutama pada wanita yang mengalami masakah pada saluran telurnya. Alasannya, cairan kontras yang disemprotkan ke rahim terkadang bisa membuka saluran telur yang tersumbat sehingga membantu wanita yang bersangkutan bisa hamil. Selain 'membersihkan' sumbatan, pemeriksaan ini juga bisa meluruskan saluran telur, menstimulasi sel silia di saluran telur atau meningkatkan cairan mukosa di leher rahim (serviks) yang kesemuanya mendukung terjadinya kehamilan.
sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/periksa.kesehatan.saluran.telur.dengan.hsg/001/001/1606/1/4

Akhirnya saya melakukan tes HSG dan suami tes Sperma.

Biaya HSG (Lab Budi Sehat Solo, th 2012) 550.000
Biaya Cek Sperma (Lab Budi Sehat Solo, th 2012) 175.000

Alhamdulillah hasil tes HSG Patent, artinya saluran tuba falopi tidak tersumbat. Soal sakit atau tidak? lumayan sakit sih.. tapi masih bisa ditolerir kok, artinya nggak sampai banget-banget. Begitu keluar ruangan langsung hilang rasa sakitnya, walau masih ada sedikit ngilu-ngilu. Dan Alhamdulillah hasil tes suami pun Normozoospermia tapi ada infeksi hazmospermia / hematospermia.

Hematospermia adalah sperma bercampur dengan darah. Tidak berbahaya dan biasanya akan hilang dengan sendirinya.



Gb. atas: hasil HSG
Gb. bawah: hasil tes sperma

Lalu kami kembali konsultasi dengan dr. Eryana dengan membawa hasil lab. Setelah itu beliau hanya meresepkan vitamin untuk suami, yakni: Siklidon, Toco E, sama Cester. Sedangkan saya tidak dikasih obat apa-apa. Saya sebenarnya senang konsultasi dengan ibu dokter ini, beliau ramah, enak diajak konsultasi, nggak keburu-buru walau antrian pasien lumayan panjang dan yang penting murah, hehehe.. biaya konsultasi dan usg hanya 50 ribu ajah (mantab gila! hehe..). Sampai 2-3 kali resep habis and no result! Dokter Eryana juga tidak menyarankan apa-apa lagi, kami akhirnya sempat break promil, lagi dan lagi..

Sempat juga mengunjungi mbah-mbah, dukun pijat terkenal dan banyak testimoni yg menyatakan keberhasilan hamil setelah diurut si embah. Berkunjunglah kami kesana, 2x kunjungan. Berdua diurut (dipijat) terus dikasih jamu (rasa dan bentuknya seperti jamu daun pepaya biasa sih) dan harus habis katanya. Habis mbah.. tapi belum ada hasilnya juga. Pindah ke alternatif lainnya, kali ini seorang bapak usia sekitar 40an. Dipegang tanggan saya, si bapak bilangnya 'Klep nya kendo mbak, jadi kalo berhubungan, sperma langsung balik semua' hohoho.. bukannya memang kalo habis HB sperma memang terkadang sebagian balik?? (pikirku), trus giliran suami dipegang tangganya, 'Oh.. ini varikokel mas' 

Varikokel adalah kelainan spermatozoa. Varikokel terjadi akibat pelebaran pembuluh vena disekitar skrotum. Akibat pelebaran vena, darah menumpuk pada testis dan menyebabkan suhu di area tersebut hangat, sehingga berdampak kurang baik terhadap pembentukan sperma. 

Solusi yang ditawarkan oleh si bapak terebut adalah dua, yakni terapi alternatif atau operasi. Terapi alternatif akan memakan banyak waktu dan hasilnya belum tentu maksimal, beliau lebih menyarankan u/ operasi. Dari situ, kami tidak langsung mengambil tindakan u/ ke dokter dan melakukan operasi varikokel.

Kami juga sempat konsultasi dan berobat ke sebuah pengobatan herbal di daerah Tawang Mangu, Hortus Medicus. Tapi dokter yang kami temui bukan dokter spesialis obgyn, melainkan dokter umum. Mengenai infeksi suami Hazmospermia / Hematospermia dokter berpendapat kalau itu infeksi ringan, dan analisa dokter, hal itu terjadi pada saat tes sperma, karena sperma dikelurkan secara paksa (ejakulasi). Dan kami pun diberikan obat herbal dalam bentuk kapsul yang sangat banyak, dan harus diminum setiap hari selama sebulan. Jika sebulan tidak hamil, kami disarankan untuk kembali konsultasi. Sebulan pun tidak hamil, sementara kami juga menyerah menghabiskan banyak sekali obat yang diberikan. Dan kami pun tidak kembali untuk berkonsultasi, jiah.. (kami pikir dengan minum obat yg segepok itu, sim salabim langsung hamdun)

Bahkan saya sempat memutuskan untuk break dari tempat kerja. Pikir saya, dengan tidak terlalu banyak aktivitas dan pikiran, saya akan hamil. Hampir setahun lebih saya unemployee dan membantu usaha katering ibu saya. Tapi saya malah stres karena kurang aktivitas dan tak kunjung hamil. Akhirnya saya memutuskan untuk bekerja lagi, sampai sekarang. Jauh lebih happy karena bisa sharing sama teman-teman. Dan saya komit akan menikmati apapun yang saya lakukan, both my job and my program to get a baby.

Selepas dua tahun, dari kunjungan terakhir kami ke dr. Eryana dan berbagai macam pengobatan alternatif yang kami tempuh diatas, kami memutuskan untuk 'menikmati hidup' siapa tau dengan menikmati hidup dan nggak mikirn hamdun, malah hamdun, pikir saya.. tapi kok belom juga, hadeeeh.. Hingga kamipun sudah nggak mikirin promil lagi, dan kami malah fokus untuk renovasi rumah, biar lebih cozy.

PCOS DETECTED...

Suatu ketika saya bertemu dengan sahabat saya, dia sudah menikah selama tiga tahun, juga belum dikarunia anak. Dia bercerita kalau sekarang sedang program hamil ke dokter Soffin S.pOG. Dia cerita kalau divonis Pco oleh dokter. Saya mendengarkan cerita, step-step promil sahabat saya. Kemudian dia disarankan untuk menurunkan berat badan, karena sahabat saya tergolong gemuk. Sebelum menikah body aduhai, setelah menikah menjadi semlohai, hehehe... Saya kepedean bahwa saya tidak kena Pco, karena saya mendengar kalau Pco itu haid tidak datang rutin, kemudian volume darah haid sedikit. Saya haid rutin walau sering mundur 5-7 hari, dengan volume yang saya anggap normal, tidak sedikit, bahkan menurut saya lumayan banyak, bisa sampai 7-8 hari. Berat badan pun tergolong ideal, sepertinya begitu :D

Berikut gejala Pco yang saya kutip dari Webmed:
  1. Timbulnya Jerawat
  2. Peningkatan berat badan dan kesusakan menurunkan berat badan
  3. Ada rambut / bulu halus yg tumbuh di daerah wajah, dada, perut / punggung
  4. Ada rambut tipis didaerah kening kepala
  5. Punya siklus haid yg tidak teratur, pendarahan saat enstruasi dan biasanya hanya 9 kali dalam setahun atau kurang
  6. Infertil atau ketidaksuburan, wanita PCOS susa hamil dan punya anak.
  7. Sering merasa depresi
Ovarium wanita dg Pcos umumnya ditumbuhi kista-kista kecil dalam jumlah banyak, itulah mengapa penyakit ini disebut dengan polycystic ovary syndrome yg artinya banyak kista dalam ovarium.

Peyakit PCOS adalah ketidakseimbangan hormon yg biasanya menurun dalam keluarga, jadi jika ibu, nenek / saudara punya riwayat penyakit ini kemungkinan anda juga akan memilikinya

sumber: https://www.facebook.com/maccaunitedsolusihamil/posts/535982793080732

Oya, selain penyebabnya adalah garis keturunan, kemungkinan besar juga karena gaya hidup / pola makan. Saya rasa yang terjadi pada saya adalah karena pola makan, karena meruntut dari garis keturunan, dari nenek mempunyai banyak anak, both from my parents. Ibu saya juga terbilang subur karena hanya selang setahun beliau melahirkan anak pertama, tokceeer...

Setelah mendengar dari sahabat saya, dan diapun menyarankan u/ ke dokter Sophin S.pOG. Akhirnya goyah juga saya u/ menunda promil. Setelah diskusi dengan suami, akhirnya kita sepakat u/ mencoba dengan dr. Sophin S.pOG. Pas kami datang ketempat praktek beliau, kami melihat pemandangan sederet ibu-ibu dengan perut buncit, seems so happy expecting the babies inside. Huhuhuuu... Pengeeen.. Aku tanya sambil bergurau dengan suami, 'kira-kira bisa nggak ya yank, perutku buncit kek gitu (hamil maksudnya)' dengan mantab suami jawab 'Bisa, insyaAllah.. aku yakin kok' 

Kalo dibaca-baca, sepertinya saya dan suami kurang fokus dan konsisten untuk program hamil, hehe.. selain semangat yang suka up and down, kita berdua suka tidak sabaran, maunya instan, sekali dua kali konsultasi dan minum obat pengennya langsung hamil :D Yah, semoga program hamil saya dengan dokter Sofin bisa terus konsisten, sampai akhirnya dapat tiket H. Amiin...

Akhirnya tiba giliran kami berkonsultasi dengan dokter Sophin dengan membawa hasil lab tes HSG dan hasil test sperma suami, dilihat sama beliau, and he said we're okay. Dokter pun tidak bilang kalau suami varikokel (ngaco sekali kan si bapak alternatif itu..) Kemudian dokter melakukan usg transvagina (transv/tv), waktu saya di transv, yakni h+13 setelah mens. Melihat hasilnya di monitor, dokter bilang kalo saya ternyanya juga PCO. Baiklaaah.. (pikir saya). Panik?? sedikit, Why? karena saya banyak mendengar dan membaca kisah wanita dengan Pcos yang berhasil hamil. So, I stay calm. In fact, saya malah bersyukur, akhirnya ketemu juga penyebabnya, jadi saya tau apa yang selanjutnya akan saya lakukan, what and how?

Berikut gambaran tentang USG TransVagina:





Then what`s next step? dokter menyarankan saya u/ cek Lab meliputi pemeriksaan: LH, FSH, Prolaction, Estradiol dan Testosteron. Besok saya baru mau cek lab sodara-sodara..
Sementara menunggu waktu pemeriksaan lab (yang disarankan pas menstruasi hari ke-3) saya diharuskan u/ jogging tiap hari 15-20 menit, dan dokter meresepkan saya Metformin dan Glisodin. Saya pun browsing tentang Pcos, what do`s and dont`s, ini yang berhasil saya quote.

(Pco terlihat jelas di foto kanan, sel telur kecil-kecil)
PCO (polycystic ovary) adalah suatu keadaan di mana satu indung telur mengandung 12 folikel atau lebih. Karena acap orang salah duga, DR. MED. Dr. Calvin Tjong, SpOG menegaskan bahwa yang ditemukan pada PCO bukanlah sebuah kista, melainkan folikel-folikel kecil yang berukuran 5-7 mm. Kista adalah definisi yang dipakai bila pada indung telur ditemukan ruang yang berisi cairan atau benda padat dan dilapisi oleh selaput.
Pada satu indung telur terdapat jutaan folikel yang notabenenya adalah bakal sel telur. Setiap bulan setelah menstruasi, beberapa folikel akan membesar dan biasanya hanya satu folikel yang akan menjadi matang. Folikel yang matang mempunyai ukuran 18-25 mm.
Folikel yang matang ini akan  pecah dan menghasilkan sel telur dalam proses yang dinamakan ovulasi. Pada PCO, beberapa folikel berkembang, tetapi pembesaran ini terhenti pada ukuran 5-7 mm. Folikel-folikel yang tak kunjung matang akan terus menerus menghasilkan hormon estrogen yang mana bertanggung jawab mempengaruhi pertumbuhan selaput lendir pada rongga rahim.
Esterogen yang terus-menerus diproduksi, lambat laun membuat selaput lendir rongga rahim menjadi sangat tebal. Ketika sirkulasi darah dari dinding rahim tak lagi terfasilitasi, terjadilah bleeding berupa flek atau bahkan pendarahan yang sangat hebat. Amenorhea juga menjadi salah satu gejala yang kerap timbul sebab efek dari PCOS.
Tidak semua PCO yang termonitor dari USG berpotensi menyebabkan gangguan. Apabila temuan PCO turut disertai gangguan siklus menstruasi atau kelebihan hormon androgen (hormon laki-laki), barulah kondisi ini dikategorikan sebagai sindrom polikistik ovarium atau PCOS.
sumber: http://meetdoctor.com/article/memahami-pcos#
Berikut Terapi nutrisi untuk Pcos:
Penanganan tepat secara medik ditunjang dengan terapi nutrisi dan di bawah pengawasan ahli nutrisi dapat membantu ibu penderita Polycystic ovary syndrome (PCOS) bisa hamil dan melahirkan Cobalah panduan nutrisi ini:
* Bijaksana memilih jenis karbohidrat. Karbohidrat merupakan sumber energi yang akan diurai menjadi glukosa. Energi yang dihasilkannya digunakan tubuh untuk berbagai proses metabolisma. Bagi wanita dengan PCOS yang kelebihan berat badan, menurut Hillary M. Wright, Med, RD, LDN, pakar gizi penulis buku “The PCOS Diet Plan: A Natural Approach to Health for Women with Polycystic Ovary Syndrome,” pilihlah sumber karbohidrat seperti sayur dan buah-buahan, yang mengandung gula alami dan kadar serat tinggi. Juga karbohidrat berupa zat pati dalam sayuran, biji-bijian, kacang polong, dan kacang kering yang dimasak. Hindari konsumsi makanan yang hanya mengandung karbohidrat dan gula saja, seperti kerupuk, permen, kentang, pasta, dan camilan manis.
* Pilih yang rendah indeks glikemik. Sebuah riset yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition, edisi Juli 2010, menyebutkan wanita dengan PCOS yang menjaga indeks glikemiknya tetap rendah dengan menjaga pola makan sehat, melaporkan siklus haid mereka menjadi teratur. Artinya, tingkat kesuburan mereka juga meningkat sehingga memiliki peluang untuk hamil. Indeks glikemik adalah ukuran kecepatan suatu jenis makanan diurai oleh tubuh menjadi gula dan selanjutnya diserap menjadi gula darah. Semakin tinggi indeks glikemik jenis makanan, makin cepat makanan diserap tubuh ke dalam darah, yang meningkatkan kadar gula darah. Gula murni adalah pemilik indeks glikemik paling tinggi, yaitu, 100.
► Makanan dengan indeks glikemik tinggi antara lain kerupuk (87±2), keripik jagung (81±6), bubur beras (78±9), kentang rebus (78±4), semangka (76±4), roti gandum (74±2), nasi putih (73±4)
► Makanan dan minuman dengan indeks glikemik sedang antara lain nasi beras merah (68±4), popcorn (65±5), kentang goreng (63±5), madu (61±3), minuman bersoda (59±3), buah mangga (59±8),
► Makanan dan minuman dengan indeks glikemik rendah antara lain bihun (53±7), jagung manis (52±5), es krim (51±3), jus jeruk (50±2), pisang (43±3), yoghurt (41±2), coklat (40±3), wortel rebus (39±4)
Protein penting. Dari hasil riset Dr. Sidika E. Kasim-Karakas , MD., pakar endokrinologi dari UC Davis Medical Center ENS, Sacramento, California, AS, membuktikan bahwa diet dengan menu makanan berprotein tinggi, dapat membantu mempertahankan kadar hormon, hingga siklus haid menjadi lebih teratur dan bisa meningkatkan kesuburan. Makanan tinggi protein seperti telur, ikan, daging, tempe, dan tahu biasanya mengandung karbohidrat rendah, yang membuat kadar gula normal dan menurunkan jumlah insulin yang dihasilkan pankreas. Kadar insulin yang rendah akan menurunkan kadar hormon androgen yang diproduksi ovarium. Artinya, sel-sel telur di dalam ovarium berkesempatan untuk matang, yang memungkinkan terjadinya kehamilan!
 Contoh Menu bagi penderita PCOS 
Ini contoh menu terapi nutrisi untuk si PCOS.
◘ Sarapan sebaiknya terdiri dari jenis makanan kaya serat serta rendah lemak. Contohnya:
- Gandum atau oatmeal, putih telur rebus atau goreng.
- Wafel dengan saus apel dan susu skim.
- Oatmeal dengan buah dan yoghurt.
- Muffin gandum, yoghurt, potongan buah segar.
- Roti gandum, telur, dan secangkir teh tanpa gula.
◘ Makan siang sebaiknya terdiri dari jenis makanan rendah karbohidrat, banyak sayuran hijau, dan protein. Contohnya:
- Sup kacang merah, sandwich dari roti gandum, dan potongan buah segar.
- Salad sayuran dengan tambahan ayam panggang atau daging, ikan tuna atau ikan salmon, dan jus buah segar tanpa gula
- Burger sayuran dan selada tomat, bawang bombay, mustard, dan jus apel.
- Ayam panggang, sayuran kukus atau masakan sayuran berkuah (sayur bayam).
- Sup sayuran seperti wortel, brokoli, yoghurt tanpa tambahan gula, buah-buahan segar seperti stroberi atau jeruk atau apel.
◘ Makan malam sebaiknya terdiri dari jenis makanan dengan kandungan karbohidrat sedang - memiliki indeks glikemik sedang -- , protein, serta lemak. Contohnya:
- Potongan daging panggang tanpa lemak nasi beras merah, dan cah sayuran (brokoli dan wortel).
- Ayam panggang atau goreng, sayuran berkuah, es krim rendah lemak atau bebas lemak.
- Ikan seperti salmon dan tuna bakar dengan olesan minyak zaitun, sayuran rebus, dan - buah segar.
- Nasi goreng udang dengan menggunakan beras merah, sayuran tumis atau capcay, yoghurt dan potongan buah segar.
- Jagung rebus manis, daging sapi atau ayam, susu tanpa lemak. (me)
Semoga Bermanfaat 
sumber: https://www.facebook.com/akuingincepathamil/posts/524419924289905

Dari tips pola makan diatas program yang saya lakukan yakni: 
  • Jogging jam 5-6 pagi tiap hari (Alhamdulillah ditemenin suami terus)
  • Mengganti nasi putih dengan beras merah (tapi tetep saya mix dengan beras putih, biar rasanya nggak jauh beda dengan nasi, dengan takaran 2:1, oya kalo ingin masak nasi merah takaran airnya lebih banyak dari kita biasanya masak beras biasa)
  • Mengkonsomsi Glisodin (antioksidan) dan Metformin yg diresepkan oleh dokter
  • Mengkonsumsi telur ayam kampung, putihnya saja (tapi biasanya saya lahap kuningnya juga, tanggung) hehehe...Putih telur ayam kampung berkhasiat untuk memperbesar sel telur (egg for egg)
  • Mengkonsumsi jus femmie: wortel, apel, tomat all blend together (no sugar) Rasanya enak kok.
Jus Femmie a.k.a tiga diva
  • Mengkonsumsi ketela rambat, konon kabarnya akan merangsang sel telur u/ jadi besar dan mengandung antioksidan (ketela rambat ungu menurut banyak sumber mengandung paling banyak antioksidan)
  • Sama sekali stop makan junk food dan ayam boihler.
  • Mengurangi gula dan yang manis-manis, semula saya menghindari, karena salah satu penyebab pco itu adalah resistensi insulin, dan penderita pco akan lebih rentan terkena diabetes, walau sebelumnya tidak ada keturunan diabetes. Tapi akhirnya goyah juga saya, apalagi kalo teman bawa kue ke kantor, aduuh.. rasanya pedih cuman bisa ngliatin, pengennya nyomot. Tapi setelah konsultasi dengan dokter saya, boleh mengkonsumsi gula/yg manis-manis asal jogging / olahraga nya rutin. hehe..mantep nih.

SOCIAL PRESSURE

Alhamdulillah punya suami yang fully support 1000%, saya tidak tau apa yang suami pikirkan atau dirasakan, saya yakin pasti suami juga kadang mengalami masa up and down, tapi nggak seperti saya yang sedikit-sedikit melo, maklum perempuan lebih ekspresif ketimbang laki-laki. Suami selalu support dari awal kami menikah, hingga sekarang. Saya ingat sering nangis bombay kalo haid datang, kisah mewek dikamar mandi meratapi hasil testpack yang hanya menunjukkan strip satu, huhuuhuuu... (seperti adegan sinetron) 

Ada yang menarik dari artikel yang saya baca, judulnya seperti ini "Jika hamil itu kompetisi, apakah semua perempuan harus menjadi Pemenang?"

Iya, sedihnya masyarakat sekitar kita masih menganggap hamil itu suatu 'keberhasilan' dalam sebuah pernikahan? Saya yakin, banyak diantara kita diberondong pertanyaan 'udah hamil?' 'kapan hamil?', 'Kok nggak hamil-hamil?' bahkan hingga yang sudah kelewatan batas, karena bernada 'menghakimi' kita begini dan begitu. Well, menyebalkan memang.. tapi kita memang tidak bisa mengontrol orang untuk berkata atau tak mengatakan hal yang kita mau. Dulu awal pernikahan, saya selalu menelan semua omongan orang, alhasil drama melankolis, nangis bombay menghiasi hari-hari saya walau saya tidak pernah menunjukkannya di depan mereka-mereka. 

Berikut yang menarik dari tulisan mbak Alia di blognya, sebenarnya ini ditujukan untuk mereka-mereka diluar sana:

Sebelum mulai bertanya yang macam-macam, bayangkanlah ini:
  • Betapa setiap pasangan punya tantangan masing-masing dalam rumah tangganya. Mungkin anak belum menjadi prioritas pasangan itu sekarang. Jadi biarkan mereka merumuskan kebutuhan rumah tangga mereka sendiri.
  • Betapa setiap malam pasangan itu berdoa dengan sepenuh jiwa untuk diberi kesempatan memiliki anak. Jadi janganlah menghakimi dengan seolah menjadi begitu peduli.
  • Betapa setiap pasangan itu sudah keluar-masuk ruangan dokter kandungan dan menjalani berpuluh-puluh kali pemeriksaan untuk membuat sesi sperma berhasil membuahi sel telur. Jadi jangan bebani mereka dengan pertanyaan kapan hamil, karena itu akan mengingatkan proses panjang yang sudah atau sedang dilalui.
  • Bisa jadi pasangan itu punya kondisi yang membuat mereka tidak semudah pasangan lain yang sekali ngeliatin bini langsung jadi anak. Jadi janganlah menggurui.
source: https://flyingsolighttothesky.wordpress.com/2015/05/07/jika-hamil-itu-kompetisi-apakah-semua-perempuan-harus-jadi-pemenang/

Memang untuk wanita spesial seperti kita yang sama Allah ditunda untuk dikukuhkan menjadi seorang ibu, pasti mengalami pergolakan batin, no doubt. Tapi remember..rejeki Allah itu tidak mungkin tertukar, cuman giliran kita agak di-pendinglets say kalau Allah itu menganggap kita bisa lebih bersabar, dan Allah ingin melihat kita berikhtiar. Mengutip dari status salah satu teman 'Delay doesn`t mean delete' Orang jawa bilang 'Kabeh nduwe lelakon' artinya semua punya lakon, cerita atau peran. Saya memilih untuk melakoninya dengan santai, dan menikmati lakon  saya, sambil terus berusaha dan berdoa, InsyaAllah..

Berikut yang saya quote dari bapak Dahlan Iskan, and keep it mind ya moms:
"Jika semua yang kita kehendaki terus kita miliki, dari mana kita belajar ikhlas?"
"Jika semua yang kita impikan segera terwujud, darimana kita belajar sabar?"
"Jika setiap doa kita terus dikabulkan, bagaimana kita dapat belajar ikhtiar?"
-Dahlan Iskan-

So tetap semangat PCOS Fighter!!